Ketika dunia dirasa sedang menuntut untuk berlomba dan bisa dalam semuanya, kamu harus percaya bahwa setiap manusia punya waktu terbaiknya. Waktu terbaik ini adalah waktu yang paling tepat untuk masing-masing manusianya. Nggak terlalu cepat, ngga juga dinilai terlambat. Kamu juga harus percaya bahwa waktu yang tepat untuk setiap manusia ngga ada yang sama. Jadi, kalau sekarang kamu masih dalam perjalanan, sedangkan orang lain sudah sampai di tujuan, ya gapapa.... Dan kalau sekarang kamu masih berproses, sedangkan, sedangkan orang lain sudah sukses, ya gapapa juga... Kamu sabar dulu, masih belum giliran kamu.. Apapun masalah dan apapun yang sedang kamu usahakan, semoga selalu ada dalam perlindungan Tuhan. Tuhan pasti bantu dan Tuhan pasti melindungi kamu. Porsi manusia itu beda-beda. Beruntungnya beda, sedihnya beda, Masalahnya beda, cobaannya beda. Semuanya dipikul sesuai pundak masing-masing. Ada yang sudah sampai, ada yang baru mulai. Ada yang sudah berhasil, a...
Saat kecil aku mendefinisikan pulang sekedar "rumah"... tempat untuk kembali sejauh apapun perjalananmu hari itu se-menyenangkan atau se-menyebalkan apapun dunia mu hari itu Lalu berubah seiring bertumbuh remaja, aku mulai mendefinisikan pulang menjadi "pasangan" tempat bercerita, berbagi hati, menaruh diri pada manusia lain... Beranjak dewasa, setelah sadar sejatinya kita selalu sendiri dalam hidup, sebab semua orang silih datang dan pergi...aku mengubah persepsi sejatinya "pulang" Bagiku hari ini, pulang adalah perjalanan panjang untuk kembali kedalam diri, mengenal diri (tasawuf), menjenguk perasaan, ego akal fikir, biologis tubuh, rohani spiritual yang barangkali terlalu hanyut dengan dunia luar...