Setelah sekian lama nggak nulis, kali ini saya memutuskan untuk kembali pada laptop π
.
Masih belajar untuk terus merangkai kata, agar menjadi sebuah wacana yang sempurna.
Oh ya, tahun lalu saya sudah wisuda lo.. tepatnya di Oktober 2020. Bahagia dan bersyukur banget pastinya. Finally 4 tahun yang penuh dengan perjuangan namun bukan berarti tanpa kesan.. Indah sekali. hehehee. Okay skip aja ya cerita tentang kelulusanππππ
Akhir-akhir ini kita sering dikejutkan dengan hal yang tidak menyenangkan"hidup kok gini banget ya, kenapa ini terjadi sama saya? dan masih banyak hal lain yang kita keluhkan. Saya yakin semua orang pernah mengalaminya. Manusiawi, dan wajar, kita manusia yang sukanya ngeluh sama keadaan, apalagi itu diluar ekspektasi kita. Tentu setiap orang memiliki reaksi yang berbeda atas setiap keadaan ataupun kejadian itu. Dan reaksi itulah yang membedakan setiap individu satu dengan individu yang lainnya.
Kita mungkin boleh larut dengan keadaan yang menimpa kita, larut terlalu sedih bisa juga terlalu bahagia.
Namun yang saya yakini sedih dan bahagia hanya titipan dan keduanya seringkali hadir bergantian. Berulangkali harus selalu kita ingatkan pada diri ini setiap orang sudah punya jatah waktu dan cerita nya sendiri-sendiri, kalau memaksa diri agar bekerja, menikah, kuliah S2, S3 secepat oranglain, barangkali mungkin akhirnya malah tidak baik. Penyelamat jiwa yang dibutuhkan di zaman sekarang adalah berhenti menghakimi yang bukan porsi dan kurangi membandingkan. Kita manusia tidak mempunyai kuasa untuk memaksa, apalagi semau kita. Dalam hidup ini kita sedang menjalani cerita kita masing-masing, bisa menjadi peran utama atau hanya menjadi pemirsa, tidak masalah. Namun harus dipastikan bahwa dari cerita tersebut kita selalu siap untuk cerita-cerita selanjutnya. Tidak ada yang tahu, bagaimana dan seperti apa cerita kehidupan kita, hingga benar-benar dapat membentuk pribadi kita yang seutuhnya. Saatnya kita menikmati indahnya takdir. Tidak perlu membandingkan diri kita dengan oranglain, kalau saat ini kita merasa diposisi terendah dalam hidup, percayalah kita adalah pribadi-pribadi yang kuat, Allah menguatkan kita dengan cara yang berbeda, mungkin juga Allah rindu rintihan doa, air mata dan permohonan ampun bisa juga menguji kesabaran kita. Kalau saat ini kita sedang bahagia sekali, juga harus ingat akan kuasa mengucap syukur, syukur yang tidak akan pernah terbatas, yang layak kita sertakan dalam setiap hembusan nafas. Yapss.. This is life, inilah takdir terindah....
Komentar
Posting Komentar