Mulainya kau tak mengerti mengapa harus melewati jalan ini? Mengapa harus aku? Mengapa tidak dia, mengapa bukan temanmu.
Mulanya... kau ragu untuk melanjutkan perjalanan. Kepalamu seringkali meracau yang tidak tidak, yang bahkan belum tentu terjadi. Barangkali, karena kecewamu menggunung, harapanmu meratap seperti ombak menggulung. Kau bertakut dengan segala prasangka.
Setiap kita punya ujiannya masing masing, punya masalahnya sendiri sendiri. Kita tidak bisa mengatakan bahwa "ujiankulah yang paling besar". Sedang disaat bersamaan ada yang lebih sukar dari itu. Tapi memilih diam dan mengadukannya hanya kepada Tuhan.
Ujian kita berbeda beda karena kemampuan kita pun demikian. Tetapi, semua tidak pernah terlepas dari kemampuan kita sendiri. Satu hal yang perlu kita ingat, saat Tuhan memberikan masalah atau ujian, Tuhan tahu kamu mampu. Dan semua ada waktunya. Mungkin hari ini memang belum saatnya. Namun tetaplah berprasangka baik, tetap melakukan yang terbaik. Bisa jadi Tuhan ingin melihat kesungguhan itu lebih dulu. Tuhan ingin tahu sejauh mana kamu menginginkannya dan membawanya dalam doa.
Ingatlah bahwa sesuatu yang pernah kau ragukan itu akan membuka mata dan hati, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan menghendaki. Untuk segala hal yang terjadi, baik dan buruk, berserahlah kepada-Nya. Barangkali kita pernah kecewa dan hancur, sebab rencana jauh dari harapan, dan berakhir dengan ratapan. Kita mengira, dunia tidak adil. Semesta terlalu payah bercanda. Tidak Lucu. Sama sekali tidak lucu. Kita tidak paham, ada pesan yang tersemat, ada sirat yang diisyaratkan dibalik perih, pedih, yang kita rasakan. Tidak. Kita tidak paham sampai Tuhan membalikkan memori di kepala ini. Memutar kisah masalalu. Bagaimana diri ini begitu angkuh berjalan di bumi-Nya..
Memang kau sempat menduga duga, berfikir sampai kemana mana, pada apapun yang justru menambah cemas. Memang, kau sempat larut dalam ketakutan itu sebelum akhirnya mengerti bahwa segala sesuatu tidak bisa dipaksakan sesuka kehendak hati.
Meski kadang berakhir mengecewakan, meski kenyataan memaksamu membuka mata lebih lebar, meski yang kau dapatkan membuat detak jantungmu tak karuan.. ketahuilah.....semua hanya berlaku sementara. Waktu tak akan membiarkannya bertahan lama...
Kau pun menyadari, melewati jalan demi jalan ini bukanlah tanpa alasan. Langkahmu memberi cara untuk matamu melihat bagaimana dunia bekerja. Dan sekarangpun, tak pernah kau sangka, kakimu masih ingin terus berjalan, hatimu semakin teguh bertahan melebihi rasa takutmu terdahulu.
Kau pun paham, Tuhan mengatur segalanya, sebaik baiknya. Manusia kadang dibutakan karena kecewa, dan menilai semua yang terjadi hanyalah berisi kesalahan serta sia sia. Sejatinya, yang Maha Tahu, tak akan pernah menyesatkan hamba-Nya. Ia ada disini, disetiap langkahmu, diam dan abadi di hatimu.
Maka, teruskanlah langkah lajumu. Tidak ada yang sia sia.
Jika tidak melewati jalan ini, barangkali tidak mungkin sampai disini.
Jika tidak merasakan segalanya ini, barangkali tidak sampai di titik terhebat ini.
Bagaimana nanti jalannya... entah terjal, curam, berliku, berkelok, tidak ada alasan untuk menyerah. Jangan mau kalah. Takdir meminta bahumu untuk lebih kuat dan tabah.
Komentar
Posting Komentar