Sudah lama ya, tak terasa, kata-kata menguap begitu saja bagai kepul asap rokokmu. Dan selama itu pula keresahan terlewati, yang hilang terganti, yang sakit terobati, yang diinginkan telah di genggam tangan.
Sepanjang hari tanpa hitungan detik, mengabaikan menit yang terus mengejar waktu, doa-doa terkumpul seperti buku yang tak terhitung lagi lembarannya. Setiap lembaran berisi kesemogaan, dimana air mata seakan tak pernah habis menulis kesedihan.
Pada saat yang baik, lelah mereda. Doa-doa melangit, hujan turunkan jawabnya. Memang ya, segalanya pasti akan terlewati, dan sebagian harus sudah disudahi. Diatas rencana-rencana hidup, ada hal yang tak boleh diabaikan. Bahwa takdir-Nya diluar matematika kita. Takdir terbebas dari angka-angka dan hitungan manusia. Namun dengan doa akan melampaui takdirnya. Percayalah doa mu akan didengar dan akan bekerja tepat pada waktu-Nya.
Terimakasih kepada Sang Pencipta Semesta. Begitu baik Ia padaku, padamu, pada kita semua. Yang Maha Baik memang tak terkira kuasa-Nya. Sampai syukur tak memiliki rupa, ia hanya terus menggebu dalam degup dada. Yang Maha Kaya begitu luas tak terbatas rahasia-Nya.Ternyata begini maksud-Nya...
Begitulah kira-kira kalimat yang terucap setelah panjat syukur pada-Nya. Seringkali yang kutulis adalah rencana Tuhan itu misteri, dan siapa bisa menyangka? Tidak ada. Ia selalu memberi kejutan.
Dan satu lagi, cara doa bekerja tidak pernah membuat kecewa.
Untuk semua yang sedang berhadapan dengan hal "menyerah", barangkali yang kutulis ini tidak semudah realita, tapi aku tidak lelah meminta untuk selalu percaya. Ya, percaya. Pada semua rasa hatimu, cintamu, dan yang utama adalah ketulusan yang kau ucap ketika merayu Rabb-mu.
Percayalah. Semua akan lewat.
Percayalah. Semua akan berakhir hebat 🤍
Komentar
Posting Komentar